Home » » Menghindari Foto Menjemukan Saat Kondisi Berawan/Mendung

Menghindari Foto Menjemukan Saat Kondisi Berawan/Mendung

Written By Unknown on Wednesday, December 17, 2014 | 12:21 AM

Mengabadikan gambar saat mendung tentu saja berbeda dibanding saat kondisi cerah. Kondisi mendung biasanya menghasilkan gambar yang datar, monoton, dan terjadi kemiripan kecerahan antara subjek dengan background akibat kontrast rendah yang diproduksi saat kondisi berawan. Seringkali para pemula melakukan banyak kesalahan dalam kondisi tersebut, bahkan ketika mereka menguasai banyak tips tentang komposisi dan setting kamera gambar yang dihasilkan masih diluar keinginan. Hal yang perlu dimengerti adalah aspek fundamental/medasar yakni pencahayaan dan hubungannya secara visual terhadap gambar yang dihasilkan. Dalam kondisi mendung, banyak hal yang perlu kita mengerti, antara lain:

Kualitas Cahaya dan kontras

Pencahayaan memainkan peranan penting dalam fotografi, dan faktanya fotografi sendiri adalah seni mengabadikan cahaya. Cahaya memiliki kualitas berbeda beda, dan dalam fotografi dikenal 2 macam, yakni Hard Light dan Soft Light.

1. Hard Light

hard light portrait

Ini adalah tipe cahaya langsung yang mengarah ke subjek sehingga menghasilkan bayangan-bayangan tajam seperti kondisi terik disiang hari.

2. Soft Light

softlight

Sebaliknya soft light adalah  tipe pencahayaan yang tidak mengarah lengsung ke subjek, namun dengan cara menyebar/disebarkan sehingga cahaya yang sampai di subjek lebih redup dan mengurangi tampilan bayangan-bayangan keras. Perbedaan kecerahan cahaya diarea gelap dan terang disebut dengan kontras. Dengan sumber cahaya yang kuat maka kontras yang dihasilkan akan kuat(high contrast) yang sehingga gambar akan kaya warna, lebih hidup, dan eye catching. Sebaliknya subjek dengan soft light(low contrast) akan menghasilkan gambar yang datar/menjemukan/kurang warna karena pencahayaan subjek dengan background/foreground tidaklah berbeda. Gambar yang dihasilkanpun akan ngeblend(menyatu) antara subjek dan background sehingga nampak satu dimensi/tidak mempertegas bentuk.
Dengan memahami 2 kualitas cahaya diatas, kita akan mengerti bagaimana cara mengaplikasikannya dan memanfaatkan kondisi yang ada untuk mendapatkan hasil akhir yang baik. Beberapa tips berikut akan membantu kita menghadapi kondisi berawan/mendung:

1. Pencahayaan yang tepat

Saat mendung maka cahaya yang dihasilkan adalah soft light, yang juga berarti bayangan yang minimal. Para professional biasanya menggunakan soft box untuk mendapatkan cahaya seperti ini, yang sangat cocok untuk fotografi portrait dan memotret  produk. Untuk foto portrait karena minimnya bayangan maka akan meminimalkan tampilan jerawat, kulit yang tidak rata, keriput serta noda. Bila kita menyertakan banyak backgrounddisekitar subjek maka gambar akan nampak datar, sehinga kondisi berawan sangat cocok untuk foto close up menggunakan lensa tele.

2. Gunakan Reflektor

Penggunakan reflektor sangat bermanfaat menambah pencahayaan pada subjek. Masalah disini adalah kita akan membutuhkan 1 orang lagi untuk memegangi reflektor.

3. Gunakan Flash

Selain reflektor flash juga mampu memberikan cahaya yang baik kepada subjek, kuncinya disini adalah kontor kekuatan cahaya. Bile over oksposure maka akan terlihat tidak natural. Kita bisa memilih flash yang berkabel sehingga bisa dilepas dan arah datangnya cahaya dapat kita atur sesuai dengan keinginan. Atau lebih canggih lagi kita bisa menggunakan radio trigger flash

4. Rubah Kamera Picture Control

Dalam menu kamera picture control kita bisa menggunakan mode vivid/tajam, dibanding hanya menggunakan mode standart, netral, monochrome, potrait, landscape, dll. Dengan memilih vivid kita bisa meningkatkan saturasi sehingga gambar akan lebih hidup.

5. Gunakan File RAW dan Rubah menjadi B/W

File RAW menawarkan banyak sekali keuntungan dibanding JPEG. Kita bisa dengan sesuka hati merubah Brightness, Saturasi Warna, dan white balance. Setelah sesuai dengan keinginan kita bisa merubahnya dalam format B/W. Hal ini akan lebih baik  daripada kita langsung memotret menggunakan JPEG dengan Mode Black/White.

6. Gunakan Software Editing

Bantuan post processing software seperti adobe photoshop selalu dibutuhkan dalam fotografi apapun. Baik itu sentuhan sederhana maupun ekstrem, post processing selalu memberikan fleksibilitas lebih dan mampu merubah hasil akhir.

Sumber : http://askthephotographer.com

0 comments :

Post a Comment

BANTULKAMERA JALAN_WONOSARI

BANTULKAMERA DONGKELAN_JLN.BANTUL

Blog Archive